Kamis, 25 Juni 2015

6 Alasan Utama Kenapa Hingga Kini Rencana Wisatamu Masih Saja Sebatas Wacana

Mungkin banyak di antara kamu yang saat ini memiliki mimpi menjelajahi dunia. Terbayang sudah kenikmatan bersantai di tepi pantai atau menginjakkan kaki di puncak gunung tertinggi. Kamu juga merasa iri dengan postingan foto liburan yang bertengger di media sosial orang.
Akan tetapi, segudang rencana yang kamu punya untuk berlibur belum juga terealisasi. Sementara banyak orang yang berhasil, kenapa ya keinginanmu melancong selalu hanya berakhir dengan rencana?


1. Angan melancong sudah lama ada pikiran, namun jangankan untuk menabung — sekadar mengumpulkan informasi saja enggan dilakukan



Tidak cuma uang saja, mencari informasi juga adalah salah satu cara untuk membuat rencana perjalanan jadi nyata. Karena tanpa persiapan yang matang, keinginanmu menjelajah suatu tempat hanya akan jadi angan. Dengan mencari informasi kamu jadi tahu berapa dana yang dibutuhkan mulai memikirkan bagaimana caranya supaya dana tersebut bisa terkumpul.
Mungkin kamu sudah lama memupuk keinginan untuk pergi melihat festival Songkran di Thailand, tapi jangankan untuk menabung sekadar mencari informasi saja kamu malas. Padahal tanpa adanya informasi kamu tidak bisa merealisasikan langkah lanjutan demi tercapainya rencana pergi kesana.


2. Traveling butuh biaya. Tentu mimpimu hanya menjadi rencana saja bila kamu tidak mampu mengatur pengeluaran sebagaimana mestinya


Travelling butuh biaya

Traveling adalah salah satu hobi yang membutuhkan banyak biaya. Maka dari itu sudah jadi hukum alam buat kamu petualang berkantong mini, harus pintar melakukan penghematan di segala lini. Kalau teman lainnya bebas melenggangkan kaki ke kafe langganan untuk minum kopi yang harganya berpuluh ribu, kamu harus rela menahan diri agar tabunganmu dapat segera terkumpul.
Sayangnya meski banyak orang sadar harus berhemat bila ingin berlibur, tidak semua mau melakukannya. Godaan untuk menjalani hidup ‘mewah’ terkadang memang sulit dihindari. Kamu seringkali tidak mampu menahan ajakan teman untuk makan di restoran atau mungkin berbelanja saat sedang ada diskon besar-besaran. Jika sudah begini, rencana untuk menabung liburan hanya akan jadi wacana abadi.


3. Kamu yang tidak bisa pergi tanpa teman perjalanan, bersiaplah mengubur dalam hasrat berpetualang ke banyak tempat menawan

Ada banyak orang di luar sana yang sengaja membatalkan perjalanannya hanya karena alasan tidak punya teman. Memang sih pergi berwisata bersama teman memiliki kenikmatannya sendiri. Selain lebih seru, kamu juga bisa berbagi biaya perjalanan mulai dari penginapan sampai biaya transportasi.
Namun bukan berarti rencana berpetualangmu harus tersendat dengan alasan standar macam ini. Dengan ada atau tidak adanya teman, sebetulnya kamu harus tetap jalan jika memang pelesiran tersebut sudah direncanakan. Kalau kamu terus menerus menunggu teman, dijamin deh rencana melancongmu akan terus gagal.


4. Walau keinginan berlibur sudah ada di ubun-ubun, namun bila kamu tidak menyiapkan cukup waktu jangan harap ingin tersebut bisa jadi kenyataan


kamu terlalu sibuk

Selain alasan uang, alasan lainnya yang banyak dilontarkan oleh mereka yang ‘mengaku’ ingin berlibur adalah tidak punya waktu. Memang sih dengan tuntutan pekerjaan atau menumpuknya tugas kuliah kamu gak bisa pergi seenaknya untuk urusan berwisata. Tapi bukan berarti kamu sama sekali tidak bisa melakukannya.
Asalkan kamu memang niat dan betul-betul berusaha, akan selalu ada waktu untuk menambah pengalaman menjelajah tempat baru. Manfaatkanlah akhir pekan atau hari libur nasional untuk pergi ke spot wisata impian. Kamu juga sebetulnya bisa mengambil cuti jika memang hasrat berlibur tidak lagi terbendung.


5. Uang dan waktu sebetulnya tidak menjadi penghalangmu berpetualang, tapi karena rasa khawatir berlebihan kamu jadi sering menggagalkan hasrat jalan-jalan



kebanyakan pertimbangan

 

Kamu punya uang dan waktu perjalanan bisa saja diatur sedemikian rupa, namun pada kenyataannya ada banyak rencana perjalananmu yang tertunda. Penyebab kegagalan tersebut adalah karena rasa khawatirmu yang terlalu tinggi. Mulai dari takut kesasar di jalan sampai dengan takut jadi korban kejahatan.
Memang penting hukumnya kamu memperhitungkan banyak hal sebelum akhirnya berwisata, tapi bila kamu terlalu sibuk memikirkan resiko maka jangan heran rencana liburan hanya jadi angan-angan. Wajib hukumnya bagimu melawan rasa takut berlebihan jika memang ingin vakansi impianmu jadi kenyataan.


6. Menargetkan destinasi liburan yang jauh memang gak haram dilakukan. Tapi kalau kemampuanmu belum mumpuni, buat apa juga dipaksakan?

 

Siapa sih yang gak ingin merasakan sensasi diving di Kepulauan Wakatobi atau mencicipi langsung mendaki di Rinjani? Semakin jauh perjalanannya, maka semakin besar pula pengalaman yang bisa diambil dari sana. Tapi bukan berarti perjalanan jauh adalah harga mati untukmu yang memang butuh piknik.
Gak perlu menargetkan destinasi jauh yang mengharuskanmu memikirkan dengan baik masalah harga dan waktu. Liburan di kota terdekat dengan tempat tinggal atau bahkan di dalam kota sendiri juga sah kok dilakukan. Ingat esensi traveling bukanlah terletak pada lokasinya tapi kesenangan dan pelajaran yang kamu dapat dari sana.


Nah dari poin-poin di atas, mana saja nih yang menurutmu paling sering jadi faktor pembuar rencana vakansimu selalu tinggal wacana?




Writer : Priscila Silaen

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar