Kamis, 04 Juni 2015

Orang-Orang Yang Diberi Kesempatan Hidup Kedua

Kematian. Mendengarnya saja sudah membuat kita merasa risih dan bergidik sendiri. Maklum saja, kematian merupakan hal yang ditakuti oleh banyak orang. Hal ini cenderung membuat kita menjadi lebih waspada dan hati-hati dalam melakukan sesuatu yang dirasa cukup berbahaya, karena kita tidak ingin mendapatkan hal buruk yang mengakibatkan kematian.
Namun tak usah terlalu khawatir! Apabila ‘waktu’ kita belum tiba, itu berarti kesempatan hidup yang diberi oleh Sang Pencipta masih bisa kita rasakan sepanjang sisa umur kita. Di bawah ini adalah orang yang masih diberi kesempatan hidup setelah terbebas dari maut yang seharusnya merenggut nyawa mereka. Yuk simak siapa saja!




1. Keluarga Besar Ari Putro Cahyono
 


Minggu tanggal 28 Desember 2014 tahun lalu menjadi hari yang akan diingat oleh keluarga besar Ari seumur hidup mereka. Ini karena mereka semua selamat dari maut setelah pesawat Air Asia QZ8501 yang seharusnya mereka tumpangi hilang kontak 30 menit setelah lepas landas dari Bandara Juanda, Surabaya, dalam perjalanan ke Singapura.
Ari (32) yang saat itu akan berlibur ke Singapura bersama dengan keluarganya kaget bukan main karena pesawat yang akan mereka tumpangi berangkat lebih awal dari jadwal semula. Yang mereka tahu, pesawat take off jam 07.30, ternyata karena alasan tertentu, penerbangan diubah menjadi first flight jam 05:20.
Ari dan keluarganya tidak tahu soal ini. Pasalnya mereka tidak melihat e-mail pemberitahuan yang dikirim dari pihak Air Asia pada tanggal 15 Desember. Sebenarnya mereka sudah dihubungi oleh pihak maskapai. Tapi karena nomornya tidak dikenal, Ari tidak mau mengangkat. AirAsia juga coba menghubungi lagi tanggal 26, tapi Ari sekeluarga sedang menghadiri kebaktian natal. Jadi informasi tersebut tidak sampai di kuping Ari.

Waktu menunggu informasi selanjutnya, tiba-tiba jam 10:20 ada seorang petugas yang memberitahu kalau pesawat yang seharusnya Ari dan keluarga tumpangi hilang kontak. Dalam wawancara yang dilakukan dengan Tribun, kakak perempuan Ari, Christinawati mengungkapkan bahwa mereka akan liburan tahun baru di Singapura.
Rencananya, mereka akan di sana sampai 3 Januari. Namun karena kejadian ini, tiket hotel, serta tiket ke Wahana Universal senilai Rp 60 juta hangus tak bersisa. Walaupun begitu, Ari dan keluarga tidak memperdulikannya. Mereka selamat saja sudah menjadi harta yang tidak ternilai harganya.



 2. Yani Tan



Lolos dari maut mungkin tidak pernah terbayangkan oleh Yani Tan sebelumnya. Namun hal ini benar-benar terjadi padanya saat Tan selamat dari runtuhnya menara World Trade Center pada serangan 9/11 2001 silam.
Yani Tan merupakan seorang pegawai di salah satu kantor finansial di menara WTC Tower 1 yang seharusnya sudah berada di dalam kantor saat kejadian terjadi. Namun karena Tan memakai sepatu baru untuk pergi kantor pada hari itu, Yani Tan lolos dari kematian.
Mungkin kita bertanya-tanya, ‘hanya karena sepatu?’, dan jawabannya ‘Ya! Karena sepatu!’. Yani Tan membeli sepatu itu beberapa hari sebelum kejadian terjadi. Pada tanggal 11 September 2001, Tan memutuskan untuk pergi ke kantor dengan sepatu baru tersebut.
Sayang, belum ada setengah jalan sampai di kantor, tumit Tan lecet akibat bergesekan dengan kulit dalam sepatu. Karena terlalu perih, akhirnya Tan berhenti di sebuah apotek untuk membeli plester walau dirinya tahu akan terlambat. Sebagai catatan, Tan masuk kantor pukul 08:30. Kegiatannya itu membuat waktunya untuk sampai menara WTC menjadi molor sedikit.
Setelah selesai membeli plester, apa yang terjadi selanjutnya menjadi hal yang sangat disyukuri Tan. Sebuah pesawat komersial milik American Airlines sukses menghajar menara 1 WTC pada pukul 08:45; Membuat menara itu menjadi seperti obor yang menyala di pagi hari.
Tan kaget bukan main. Kalau saja tumit dia tidak terluka, kalau saja dia tidak berhenti untuk membeli plester, kalau saja hari itu dia tidak memakai sepatu baru. Mungkin dia akan menjadi 3000 orang yang tewas dalam kejadian itu. Tan merasa sangat bersyukur, dia sadar bahwa Tuhan masih memberikan dirinya kesempatan untuk hidup.




3. Logan Dryer
 


Firasat juga merupakan salah satu ‘tanda’ dari Tuhan yang dapat menyelamatkan kita dari Marabahaya. Seperti yang terjadi pada Logan Dryer, seorang siswa di Sandy Hook Elementary School yang berumur 5 tahun.
Pada tanggal 14 Desember 2012, seorang pemuda bernama Adam Peter Lanza (20) melepaskan timah panas secara membabi buta di sekolah Sandy Hook Elementary. Menewaskan sekitar 27 orang; 6 orang guru, 20 orang anak berikut sang penembak. Sebagai catatan, Adam bunuh diri setelah menembak secara brutal di dalam sekolah.
Dua minggu sebelum penembakan terjadi, Karen Dryer, ibunda Logan, mengaku kaget saat pihak sekolah menelponnya dan mengatakan bahwa Logan terserang rasa panik berlebih. Karena cemas, Karen langsung menjemput Logan di sekolah.
Entah kenapa, Logan merasa sangat ketakutan. Dia membentak kepala sekolah Sandy Hook, Dawn Hochsprung, saat sedang berusaha menenangkannya. Saat itu Dawn mengatakan, ‘Kami menyayangimu dan sekolah ini merupakan tempat yang menyenangkan!’. Namun Logan berteriak, ‘Tidak! Disini bukan tempat yang aman! Aku takut!’.
Benar saja, 2 pekan kemudian, kejadian mengerikan tersebut terjadi. Adam, sang pelaku penembakan, masuk ke dalam sekolah lantas membabat habis seisi kelas dengan senapan. Sang kepala sekolah, Dawn Hochsprung, beberapa guru, dan teman-teman Logan ikut menjadi korban yang tewas. Ini membuat semua orang dan Ibunda Logan tahu bahwa Logan bisa merasakan hal buruk yang akan terjadi di Sandy Hook Elementary School.



 4. Cardeza Family

 
Siapa yang tidak tahu kisah tenggelamnya kapal Titanic? Kapal mewah yang digadang-gadang menjadi kapal terkuat dan tak bisa tenggelam itu akhirnya karam setelah menyerempet gunung es di samudera Atlantik pada tanggal 14 April 1912.
Sekitar 1500 orang menjadi korban dan menimbulkan kerugian besar bagi negara Inggris; pasalnya hampir seluruh jutawan pemegang saham yang mempunyai andil besar dalam perekonomian Inggris ikut dalam pelayaran perdana Titanic juga menjadi korban. Salah satunya kelurga Cardeza.
Keluarga Cardeza adalah jutawan di Inggris yang mempunyai hobi berpetualang. Setelah menghabiskan waktu berpetualang, mereka kembali ke Amerika Serikat menumpang kapal Titanic dari Cherbourg, Perancis.
Namun saat akan berangkat, pelayan keluarga Cardeza, Anne Ward, tiba-tiba ketakutan dan menolak untuk naik kapal. Dirinya bermimpi kalau kapal Titanic akan tenggelam. Walau sudah dibujuk berulang kali, Anne tetap tidak mau naik. Akhirnya Mrs. Cardeza membeli tiket paling mahal seharga £512 untuk kamar di ruang suite B-51/53/55  yang memiliki sekoci pribadi.
Mimpi Anne pun terbukti. Kapal Titanic akhirnya tenggelam. Anne dan majikannya Mrs. Charlotte Wardle Cardeza, dan Thomas Drake Martinez Cardeza selamat dari kecelakaan naas tersebut.





Sumber : bacaterus.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar